Suara Masyarakat Anti Diskriminasi
SOMASINEWS.COM PADANG SUMBAR – Plh Camat Padang Selatan Kota Padang Tarmizi menerima laporan Desi Ariani (Aisyah) istri Ketua RW 2 Kelurahan Alang Laweh atas dugaan penggelembungkan harga pembelian bahan Manunggal Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBRGM), pada Senen (3/7/2023) di ruang kerjanya Kantor Camat Padang Selatan.
“Dari sisi laporan ini kan sudah kita dengarkan, jadi kegiatan manunggal ini kan berada dibawah kelurahan ada kepanitiaannya, kita coba nanti memfasilitasi untuk menyelesaikan itu,” kata Tarmizi.
“Tujuan manunggal itu sendiri yaitu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, dari sisi dana pemerintah kan sangat kekurangan sebenarnya,” kata Tarmizi.
Ia menyebut, “kalo memang ada kesalahpahaman miskomunikasi mengenai objek pekerjaan yang sedang dilaksanakan tentu kita berbalik kebawah lagi, tidak perlu dilihat persoalan ini menjadi persoalan yang sangat besar sekali,” sebutnya.
Tarmizi mengira mungkin ada komunikasi yang terabaikan, komunikasi yang tidak tersalurkan sehingga terjadi miskomunikasi disini.
“Dari kegiatan yang dilaksanakan itu kan partisipasi masyarakat dihitung sebenarnya, maka itu yang kita coba melihat apakah ada partisipasi masyarakat yang tumbuh dengan adanya kegiatan ini, partisipasi itu sudah jalankan, tapi itu mungkin ada miskomunikasi maka harus diselesaikan,” ujar Tarmizi.
Tarmizi akan mencari informasi yang benar dilapangan bersama tokoh masyarakat.
Seperti diberitakan sebelumnya dugaan penggelembungan harga pembelian bahan material dan peralatan pelaksanaan Manunggal Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBRGM) diungkap oleh Aisyah istri Ketua RW 2 Kelurahan Alang Laweh yang ditunjuk sebagai Wakil Ketua Panitia Pelaksanaan Manunggal BBRGM tersebut.
Manunggal ini dalam rangka perbaikan akses jalan wacana asih dari jalan Alang Laweh IV menuju jalan utama proklamasi tepatnya di samping BMC RW 2 Kelurahan Alang Laweh Kecamatan Padang Selatan Kota Padang tahun 2023.
Aisyah mengungkap, “pelaksanaan manunggal perbaikan jalan di RW 2 ada 9 titik dengan anggaran sebesar Rp 35 juta,” ungkapnya.
Ia menduga harga pembelian bahan material digelembungkan sebab harga satu truk pasir yang hanya 900 ribu dibikin dalam bon 1.4 juta, lalu gerobak merk figo hanya 350ribu dibikin dalam bon 750 ribu, begitu juga dengan kayu, semen dan besi. (tim)