Suara Masyarakat Anti Diskriminasi
SOMASINEWS.COM JAKARTA, Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (Tampak) menggelar upacara hari ulang tahun ke-77 Republik Indonesia. Upacara ini digelar dalam rangka mengenang tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
“Karena itu makna daripada peringatan kita pada hari ini adalah perlu ada kepastian hukum daripada seluruh persoalan di bangsa ini. Esensi daripada demokrasi itu adalah kesejahteraan masyarakat, itu adalah kedamaian dan itu menjadi suatu sebuah jaminan dalam negara hukum. Karena itu, sekali lagi, kepada pemerintah, kami mendorong supaya tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini, tidak ada lagi namanya pembunuhan secara sadis,” kata Koordinator Tampak Robert Keytimu di Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022) kutip Somasinews.com.
“Bahkan itu dilakukan oleh seorang jenderal yang masih aktif, dan sebagai pimpinannya Yoshua Hutabarat, yaitu Saudara Ferdy Sambo,” tambahnya.
Terdapat juga sejumlah poster di beberapa titik lapangan upacara dengan tulisan ‘Keadilan, Doa Bersama untuk Alm. Brigadir Yoshua Hutabarat’. Ada juga banner bertulisan ‘Empati untuk Brigadir Yoshua Hutabarat’. Tampak hadir juga pengacara Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak. Dia turut berterima kasih kepada Tampak, yang turut membela Brigadir Yoshua.
“Hari ini saya ucapkan terima kasih, Tampak sudah terpanggil untuk membantu membela Brigadir Yoshua,” ucapnya seusai upacara. Jadi memang hari ini hari diperingatkannya kemerdekaan bangsa Indonesia, namun tanggal 8 Juli kemarin ada seorang manusia warga negara Indonesia yang dalam hitungan jamnya itu kemerdekaannya dirampas dan dibantai dan dibunuh secara sadis oleh orang yang memegang jabatan tinggi,” imbuhnya.
Diketahui, Tampak sempat melaporkan Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E ke Propam Polri. Laporan itu dilakukan pada Senin (18/7).
Lalu, Tampak terakhir juga melaporkan Irjen Ferdy Sambo ke KPK pada Senin (15/8). Hal ini lantaran Sambo diduga melakukan suap terkait perkara tewasnya Brigadir J.
Laporan. Supriyadi