Suara Masyarakat Anti Diskriminasi
SOMASINEWS.COM SULSEL, Curah hujan tinggi yang dalam beberapa hari terakhir sempat mengguyur sejumlah titik wilayah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, kontan membuat gelisah Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf.
Menyikapi kondisi tersebut, Andi Utta, tidak tinggal diam dan tetap menyisihkan separuh waktunya melakukan rangkaian monitoring serta giat pemantauan terhadap sejumlah saluran pembuangan, drainase, dan kanal yang menjadi pintu air raksasa di kota Bulukumba.
Monitoring dilakukan salah satunya di pintu kanal pembuangan air penghubung, ke arah pesisir pantai yang tidak berjauhan dengan lokasi Pasar Tradisional Cekkeng.
Andi Utta sengaja turun ke lapangan melakukan rangkaian monitoring dan pemantauan langsung terhadap saluran air di kota Bulukumba untuk memastikan normalisasi drainase, kanal dan saluran air di musim penghujan.
Monitoring dan pemantauan yang dilakukannya di tengah kesibukan tugas dan rutinitas hariannya sebagai seorang bupati sebagai bentuk antisipasi dini terhadap potensi penyumbatan saluran pembuangan air, drainase, dan ataupun kanal yang berpotensi menjadi pemicu terjadinya genangan dan musibah banjir.
“Kita berkomitmen akan rutin dan terus melakukan monitoring serta pemantauan saluran pembuangan air, drainase, dan kanal yang berpotensi mengalami penyumbatan”, ujar, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bulukumba itu.
Ini merupakan bentuk pengejawantahan dari visi misi yang diusungnya, bersama Andi Eddy Manaf, untuk menyulap dan menjadikan Bulukumba sebagai kota bebas banjir.
“Alhamdulillah, dari hasil monitoring dan pemantauan yang kita lakukan hari ini, seluruh aliran drainase yang terpantau masih mengalir normal”, ungkap Andi Utta di sela-sela pemantauan kanal di area Pasar tradisional Cekkeng.
Dikatakannya, tim pengendali banjir bentukan pemerintah kabupaten akan terus bekerja dan merealisasikan program penanganan serta pengendalian potensi banjir di Bulukumba.
“Sekedar informasi, bahwa sampai hari ini, tahapan pengerjaan penanganan potensi banjir di kota Bulukumba, bisa dikategorikan berjalan efektif dan efisien”.
Hal ini kata dia, “bisa ditilik dari presentase pekerjaan dan proses pembersihan limbah serta pengangkutan sedimen yang sudah mencapai 70 persen”
“Untuk diketahui, bahwa sejauh ini, tim pengendali dan penanganan banjir kota Bulukumba telah membersihkan serta melakukan proses pengangkutan 3500 truk limbah, berikut sedimen yang dihasilkan dari pengerukan aliran drainase, kanal, dan saluran pembuangan air lainnya”.
“Satu bentuk kesyukuran tersendiri bagi kita di lingkungan Pemkab Bulukumba, karena proses pengangkutan sedimen dan limbah drainase yang berjalan selama ini, ternyata cukup efektif untuk meredam potensi genangan air dan banjir di kota Bulukumba tanpa kehadiran saluran pembuangan baru”.
“Kendati begitu, perhatian akan tetap kita fokuskan pada titik-titik rawan genangan dan potensi banjir dengan memaksimalkan tim pengendali banjir yang akan terus stand by dan siaga turun ke lapangan menindaklanjuti informasi pengaduan, serta laporan warga terkait dengan potensi genangan di musim penghujan”.
“Untuk itu, tim pengendali dan penanganan banjir akan distand by kan 1×24 jam untuk memantau dan memonitor potensi genangan, banjir, dan penyumbatan aliran drainase.
“Informasi potensi genangan sekecil apapun akan langsung ditindaklanjuti dan dikerjakan oleh tim pengendali banjir yang setiap saat, siap menampung dan menerima pengaduan warga”, kuncinya. (Andi Fadly Dg. Biritta)