Detasemen Anti Anarki 45 Batalyon C Pelopor Bubarkan Massa di Kampung Nelayan Bajoe

Suara Masyarakat Anti Diskriminasi

Somasinews.com Bone, Sulawesi Selatan. Setelah pelaksanaan apel pagi di Mako Batalyon C Pelopor Jalan M. H. Thamrin no.70 Kota Watampone ( Kamis, 16/09/21 ), terlihat satu Detasemen Anti Anarki ( Den AA ) 45 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel bergerak meninggalkan Mako menuju ke arah Kampung Nelayan Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur.

Pergerakan Den Anti Anarkis personel Brimob Bone ke kampung nelayan tersebut ialah untuk membubarkan aksi anarkis yang dilakukan oleh sekelompok massa yang membuat resah masyarakat sekitar. Setibanya di lokasi kejadian, Detasemen Anti Anarki 45 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel langsung membentuk formasi pembubaran massa anarkis.

Akibat banyaknya jumlah massa di lokasi tersebut, Den Anti Anarki Batalyon C Pelopor terpaksa melepaskan beberapa kali tembakan gas air mata ke arah massa anarkis. Tembakan gas air mata tersebut akhirnya membubarkan sebagian massa anarkis, akan tetapi sebagian lainnya masih bertahan dan berusaha melawan petugas. Akhirnya Den Anti Anarki Batalyon C Pelopor harus melakukan tindakan tegas terukur dengan cara melumpuhkan dan menangkap provokator aksi tersebut.

Seluruh rangkaian kejadian di atas merupakan sebuah latihan simulasi penanganan aksi anarkis yang dilaksanakan oleh Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel dalam rangka meningkatkan kemampuan personel serta kesiapan menghadapi PON XX Papua 2021 Oktober mendatang.

Latihan peningkatan kemampuan tersebut sengaja dilakukan di medan sebenarnya atau dengan simulasi untuk membiasakan anggota Brimob Bone menghadapi massa anarkis sesuai dengan prosedur saat menjalankan tugas di lapangan. Hal ini disampaikan oleh Komandan Batalyon Danyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan,S.Sos. pagi tadi.

” Untuk meningkatkan profesionalisme personel dalam menanggulangi tindakan anarkis, kami terus berupaya membuat skenario latihan yang telah disesuaikan dengan kejadian yang sebenarnya untuk mengurangi kesalahan prosedur penindakan sebagai wujud dari Polri yang Presisi. Latihan anti anarki ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kesiapan personel dalam pengamanan Pekan Olahraga Nasional ke 20 di Provinsi Papua Oktober mendatang,” tutup Nur Ichsan.(*)

Bacaan Lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan