Sungguh Prihatin, Sosok Imam Rozali Musisi Gitar Tunggal Dan Ngias Serta Pencipta Lagu Lampung.

Lampung (Somasinews.com)
Keragaman dan potensi sumber kekayaan Wisata, Budaya dan Kesenian, Adat serta bermacam-macam Kuliner tradisi unik di Lampung sungguh sangat luar biasa.

Salah satu Sosok Musisi Kesenian, adat dan budaya Gitar Tunggal klasik serta Ngias juga Pencipta Lagu Tradisional Daerah Lampung Imam Rozali, yang mungkin sudah banyak dikenal kesederhanaannya, dan pandai bergaul serta memiliki karakter yang humoris bagi kalangan anak muda hingga orang dewasa di Provinsi Lampung khusus wilayah Kabupaten Lampung Selatan ini.

Imam Rozali Seorang Musisi dan Pencipta lagu Lampung yang saat ini masih terus berkarya menciptakan lagu daerah, dengan sambil menceritakan tentang Silsilah keturunan Keluarganya yang berasal dari Buai Menyerupa Desa Canggu adanya di Kerajaan Skala Bragk, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Saat ini Imam Rozali menempati tempat tinggalnya di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, dan sebelum itu dia sempat tinggal di Desa Canggu, Kecamatan Kalianda, Lamsel, karena menurut nya itupun juga seperti Kampung halamannya sendiri.” Katanya.

Ketika awak media ingin mengetahui rekam jejak kehidupan dalam kesehariannya sebagai sosok musisi dan pencipta lagu Lampung, Imam Rozali yang bisa juga disebut salah satu artis daerah Lampung, bisa mengembangkan serta melestarikan kesenian, alat musik dan budaya lagu-lagu tradisi laluhur nenek moyang berbahasa Daerah Lampung ternyata tak mengenal kata lelah dan gengsi, meskipun Sekarang ia belum ada peluang untuk bisa pentas ke atas panggung hiburan, untuk lebih mengenalkan kesenian alat musik dan lagu Daerah Lampung, namun disisi lain ia juga tetap berusaha untuk bisa menafkahi keluarganya dengan cara berjualan makanan (Petisan) yang terkadang sambil keliling menjajakan dagangannya.

Tak disangka pada saat awak media bertemu dengan beliau di lokasi Desa Kesugihan, Kalianda, Lamsel yang pada saat itu sedang berbincang bersama rekan-rekannya, berkumpul sambil bercanda tawa serta bercerita tentang kebudayaan Lampung, Rabu (19/08/2020).

Pada saat awak media komfirmasi, Musisi Gitar Tunggal Dan Ngias serta pencipta lagu daerah Lampung Imam rozali dalam hal ini mengungkapkan, dalam kisah perjalanan hidupnya pertama kali mengetahui cara bermain Gitar Tunggal dan Ngias serta menciptakan banyaknya lagu-lagu nya yang sekarang ini sering di nyanyikan oleh anak muda mau pun orang tua dewasa sehingga tak sedikitpun orang sudah mengenalnya terutama dikalangan musisi daerah khususnya, keahlian ini didapatkan berawal dari orang tua/ ayahnya kandungnya, yang memang salah satu pencinta seni, Selain itu pula dalam keinginannya supaya adat, budaya dan kesenian Lampung salah satu nya Gitar Tunggal dan Ngias jangan sampai tidak di kembangkan, setidaknya ada yang meneruskan agar identitas budaya Lampung tidak terlupakan.” Ungkapnya.

Imam Rozali juga sedikit menceritakan bagaimana keluh kesah hidupnya disaat kondisi sekarang ini dengan penuh rasa haru,

“Alhamdulillah dulu saya sempat pernah di tanya oleh H. Zulkifli Hasan yang sedang menduduki sebagai Ketua MPR RI, beliau bertanya darimana saya mendapatkan, hingga bisa memainkan alat kesenian Gitar Tunggal dan Ngias tersebut, terus saya menjawab, “Saya belajar tentang kesenian gitar ini warisan dari orang tau/ayah kandung saya yang juga salah satu pecinta seni dan juga keturunan dari Buai Menyerupa yang ada di Desa Canggu, Kerajaan Skala Bragk, Lampung Barat.” Terangnya.

Disisi lain, Syahruddin Zp yang pernah menduduki jabatan menjadi orang nomor satu sebagai Gubernur di Lampung, pada waktu itu saya di kenalkan dengan oleh beliau beberapa Duta besar dari negara lain salah satunya Duta berasal dari Polandia untuk membawakan lagu dan memainkan musik Lampung hingga mendapatkan sertifikat penghargaan, dan dari situ saya semakin tambah bersemangat ingin menguasai bagaimana caranya melestarikan dan mengembangkan warisan Adat, budaya dari leluhur nenek moyang Daerah Lampung dengan kesenian Gitar Tunggal dan Ngias yang baik serta mampu bersaing untuk dikenalkan kepada masyarakat luar.” Bebernya.

Dari kisah hidupnya, sejak kapan dia mempelajari kesenian alat musik Gitar Tunggal ini sekitar umurnya Tujuh Tahun perkiraan dari tahun 1977, dan pada akhirnya baru beberapa tahun yang lalu saya diminta untuk rekaman oleh salah satu penggemar musik dan Lagu Daerah Lampung bersama Studio Enam Belas yang beralamat di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan salah satu Produser Kembar Record bernama M. Nur, dan Alhamdulillah pertama saya rekaman lagu itu yang berjudul “Sanak Sakik,” dengan mengeluarkan VCD hingga yang terjual sampai 28 ribu keping.” Tuturnya.

Harapan saya Kepada Pemerintah Daerah maupun Dinas terkait khususnya di wilayah Lampung khususnya, agar kepedulian terhadap Seni, Adat dan Budaya salah satunya Gitar Tunggal Klasik ini, atau pun yang lainnya, jangan sampai tak ada sama sekali untuk generasi penerus melestarikan pemberian dari leluhur nenek moyang kita yang asli kelahiran dari daerah suku Lampung sendiri ataupun diluar daerah. Jadi mari kita bersama-sama mengembangkan dan mengenalkan kekayaan adat budaya serta ciri khas kesenian alat musik juga lagu-lagu Lampung yang kita miliki dan banggakan ini.” Harapanya sambil mengahiri obrolan dengan awak media. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan